Selasa, 14 Mei 2013

Panduan Jurnalistik Lingkungan


A.    Pendahuluan
Mahasiswa yang merupakan tonggak penerus sejarah dan pengontrol segala bentuk perubahan nampaknya mulai kehilangan konsistensinya sebagai pengontrol perubahan, segala bentuk kehidupan modern yang sedikit demi sedikit mulai meninggalkan bentukan asli dari idealisme seorang mahasiswa dan panjangnya sejarah perlawanan mahasiswa sepertinya bukan lagi merupakan obor pembakar semangat seorang mahasiswa, segala bentuk perlawanan yang pernah dikobarkan oleh para pendahulu sekarang ini mulai ditinggalkan oleh para intelektual muda, kurangnya rasa peduli kepada sesama ciptaan tuhan semakin mengkerucut, berbagai permasalahan yang ada didepan mata terasa sangat sulit untuk diselesaikan dengan cara yang manusiawi.
Permasalahan yang kian meruncing ini dipicu oleh tidak adanya sebuah nilai perlawanan yang konsisten oleh para intelektual muda, kehidupan yang terombang ambing akan factor modernisasi dan kapitalisme ternyata hanya menghadirkan permasalahan baru dalam tubuh setiap organisasi kemahasiswaan, perdebatan panjang tanpa sebuah kesepahaman dalam melihat sebuah permasalahan ternyata hanya lebih menghadirkan permasalahan baru serta banyaknya organisasi kemahasiswaan yang menjamur dalam kampus hanya lebih menambah pergulatan sebuah paradigma dalam menilai dan memilah permasalahan. Diskusi yang berkepanjangan tanpa akhir hanya menghadirkan sebuah kesepakatan bahwa yang terjadi adalah sebuah permasalahan yang tidak perlu untuk terlalu diperdebatkan, sehingga pergesaran nilai kemahasiswaan tersebut hanya tersandung pada sebuah ketidak jelasan dalam menyorot permasalahan itu sendiri.
Sekarang nilai idealisme yang diusung tersebut mulai dipertanyakan untuk ditujukan kepada siapa dan apa yang merupakan lawan terbesar, dan jawaban yang dihasilkan hanya perdebatan tanpa ujung dari tiap-tiap organisasi kemahasiswaan, untuk itu melihat dari kurangnya kepedulian beberapa organisasi maka perlu adanya sebuah media yang dapat memberikan sebuah pemikiran baru dengan ruh idealisme seorang intelektual tersebut. Melihat dari kurangnya kepedulian tersebut maka media yang dianggap pantas dan komprehensif adalah melahirkan sebuah ulasan ilmiah dalam menjawab berbagai perbedaan didalam tubuh intelektual muda ini. Jurnal ilmiah yang didasari pada sebuah penelitian secara komprehensif dan diolah dengan gaya penulisan modern dengan pendekatan humanis nampaknya merupakan sebuah jawaban pasti, yang nantinya diharapkan akan melahirkan sebuah pandangan baru dalam mengontrol kebijakan pemerintah dan menghimpun semangat perlawanan dalam masyarakat, hal ini perlu dilakukan agar nantinya ada sebuah media yang mampu menyeimbangi beberapa media komersil yang hanya menyajikan informasi tanpa memperdulikan kondisi yang sebenarnya dan feed back dari pembacanya.
Jurnal ilmiah ini diharapakan dapat menjadi jendela baru bagi para pembacanya untuk melihat dan menganalisis realitas yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang merupakan objek dari segala bentuk penindasan yang terjadi. Jurnal yang dimaksudkan ini nantinya akan menyajikan sebuah kenyataan dimana kebijakan yang dilahirkan pemerintah ternyata bukan hanya menguntungkan beberapa individu tapi juga meninggalkan tangisan dan luka yang mendalam pada kehidupan masyarakat sekitarnya, diharapkan juga jurnal lingkungan hidup yang akan dilahirkan ini merupakan sebuah media analisis yang kritis terhadap regulasi kebijakan politis yang hanya merugikan masyarakat. Jurnal ini sendiri nantinya akan menghadirkan beberapa ulasan tentang lingkungan dan budaya serta pendidikan yang masih sangat termarjinalkan dibeberapa tempat di wilayah dimana jurnal ini di distribusikan. Dan sangat diharapkan nantinya jurnal ini akan menjadi sumber referensi ilmiah untuk sama-sama menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan kita bersama.

B.     Rancangan Awal Jurnal
Jurnal yang dimaksud dalam hal ini nantinya akan memberikan beberapa kajian ilmiah dari dari beberapa permasalah lingkungan dan alam yang ada dibeberapa wilayah, dengan tidak meninggalkan kaidah penulisan ilmiah serta menghadirkan beberapa solusi untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Dalam hal ini di jabarkan dalam beberapa poin dibawah :
a.      Penelitian secara ilmiah
b.      Kajian umum antara lembaga terkait
c.       Seminar lingkungan
d.     Penyajian hasil penelitian dan kajian serta seminar dalam jurnal
Dari beberapa poin yang disebutkan diatas diharapkan akan lahir sebuah lembaga yang bergerak dibidang kepedulian lingkungan dan sebagai control kebijakan politis dari pemerintah yang didalamnya terdapat unsur pemuda dan masyarakat diluar dari anggota organisasi namun bergerak secara terkoordinasi dengan organisasi MPA ALASKA dan lembaga terkait dalam menumbuhkan kesadaran kelestarian lingkungan untuk mencegah berbagai bencana dan kritis dalam memilah kepentingan investor pemerintah dan masyarakat itu sendiri.
C.     Tujuan Utama dalam Jurnal (Internal)
Tujuan utama dalam jurnal lingkungan hidup ini nantinya diharapkan merupakan media informasi masyarakat yang tidak diperjual belikan serta menghadirkan sebuah informasi yang analisis dan kritis terhadap permasalahan, berikut permasalahan yang merupakan tujuan dari pendirian jurnal ini:
a.      Media informasi yang inovatif dan komprehensif
b.      Penyeimbang informasi yang humanis
c.       Basic ekonomi organisasi
d.     Media pembelajaran untuk setiap anggota dan organisasi terkait yang bergerak dibidang pelestarian lingkungan hidup serta ekosistem.
e.      Tercapainya tujuan utama dari Kode Etik Pencinta Alam (KEPAI)
Dari beberapa tujuan yang disebutkan diatas nantinya akan terwujud tujuan bersama sesama pencinta alam dan penggiat lingkungan hidup yang saling terhubung dan terkoordinasi dengan beberapa badan lingkungan hidup.


D.     Target Capaian Organisasi Dalam Jurnal (Eksternal)
Ada beberapa hal yang nantinya merupakan tujuan dari pembentukan jurnal ini, yang nantinya jurnal ini sendiri diharapkan menjadi sebuah media informasi kemahasiswaan yang tumbuh dan dibesarkan dalam organisasi kemahasiswaan yang bergerak dalam bidang kecintaan terhadap alam dan lingkungan sekitar seperti yang termuat dalam KEPAI tujuan tersebut di jabarkan dalam poin berikut:
a.      Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian dan ekosistem lingkungan
Tujuan utama secara eksternal yang ada dalam jurnal ini adalah agar nantinya jurnal ini merupakan bahan perbandingan yang analisis dalam masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan dapat mempraktekanya dalam bermasyarakat, serta menumbuhkan rasa keprihatinan masyarakat akan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan serta mampu menganalisis kebijakan pemerintah yang memiliki keterkaitan terhadap kehidupan masyarakat yang dimaksud.
b.      Mengubah stigmatisasi masyarakat kampus dan masyarakat umum tentang organisasi MAPALA
Diharapkan jurnal yang nantinya akan terlahir dari organisasi ini merupakan sebuah bentuk resistensi terhadap pencitraan yang diperbincangan secara represif dalam kehidupan masyarakat kampus dan masyarakat umum tentang berbagai citra seorang penggiat lingkungan atau MAPALA
c.        Sebagai sebuah kritik ilmiah yang didasari pada penelitian secara komprehensif kepada kebijakan pemerintah
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pemerintah yang notabenenya adalah merupakan sebuah sistem yang menguasai kehidupan masyarakat umum dan kekayaan yang ada dalam lingkungan untuk nantinya digunakan demi kepentingan masyarakat itu sendiri ternyata sudah sangat jauh dari yang kita pahami, hal itu disebabkan oleh tingginya perijinan yang dikeluarkan pemerintah dalam eksplorasi hingga tahap eksploitasi lingkungan dan alam yang mengandung nilai ekonomi didalamnya. Yang parahnya lagi ternyata eksploitasi lingkungan tersebut hanya menguntungkan pihak insvestor dan tanpa memperdulikan kehidupan masyarakat sekitar, sehingganya jurnal ini nantinya diharapakan dapat menjadi media yang ilmiah dengan didasari pada beberapa dialog dan seminar yang difokuskan pada beberapa eksploitasi lingkungan yang didalangi oleh penguasa daerah itu sendiri.
E.     Dasar Penulisan dan Penyajian Informasi Serta Sumber Informasi Jurnal
Dalam penyajian informasi untuk jurnal merupakan hal yang sangat penting, yakni bagaimana gaya penulisan yang digunakan dalam jurnal serta cara penyajian yang didalamnya terdapat beberapa visualiasis atau gambaran dari sebuah tujuan hegemoni tulisan yang dimaksudkan serta dari pihak mana saja nantinya informasi yang akan disajikan bisa didapatkan berikut adalah beberapa pemaparan secara singkat:

a.      Gaya Penulisan
Gaya penulisan yang nantinya digunakan dalam jurnal ini sendiri tetap menggunakan kaidah penulisan jurnalisme yang mana didalamnya terdapat
Ø  What (apa) tentang apa yang nantinya merupakan orientasi dalam penulisan artikel tersebut.
Ø   Why (kenapa) mengenai hal yang mendasari penulisan sebuah tulisan yang didalamnya dijabarkan alasan yang mendasari sehingga lahirnya sebuah tulisan atau artikel tersebut.
Ø  When (kapan) terkait dengan penulisan artikel yang didalamnya berisikan sebuah penjabaran secara jelas tentang kapan atau menunjukan waktu tentang kejadian yang berlangsung serta penempatan akan sebuah ulasan.
Ø  Where (dimana) berisikan sebuah penjelasan akan tempat yang menjadi objek penulisan sebuah karya tulis atau sebuah ulasan secara terperinci dan jelas untuk menjukan realitas akan sebuah keadaan ataupun kejadian yang dipaparkan dalam artikel
Ø  Who (siapa) menerangkan tentang siapa saja atau siapa yang merupakan pendorang sebuah kejadian tersebut terjadi ataupun menunjukan sebuah instansi atau lembaga terkait dengan hal yang mendasari penulisan artikel.
Ø  How (bagaimana) merupakan sebuah penjelasan secara ilmiah dan jelas tentang opini ataupun kejadian yang berlangsung dan memuat semua hal yang mendasari penulisan artikel.
b.      Penyajian Informasi dalam Jurnal
Teknik yang digunakan juga dalam penulisan artikel dalam jurnal ini tetap berpegangan pada dasar penulisan artikel secara umum yang terdapat dalam beberapa jurnal yang sekarang beredar dalam masyarakat, namun hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan artikel dalam jurnal ini adalah isi yang ada dalam jurnal tersebut harus sesuai dengan subtansi kebutuhan masyarakat yang tetap mengedepankan hal yang merupakan kebutuhan masyarakat selaku pembaca dan agitasi pemikiran terhadap beberapa organisasi kemahasiswaan untuk nantinya dapat digunakan sebagai bahan kajian ilmiah dan komprehensif, sehingganya penyajianya sendiri haruslah bersifat humanis yang dalam pengertianya sendiri adalah mengedepankan nilai kemanusiaan didalamnya serta harus bersifat kritis dan informatif.
c.       Sumber Informasi
Hal yang paling penting dalam setiap penulisan artikel adalah sumber informasi yang digunakan dalam penulisan artikel, sebagai bahan ilmiah maka perlu adanya sebuah informasi yang didalamnya bisa menegaskan keselurahan isi dari informasi yang dipaparkan bukan hanya merupakan sebuah opini ataupun pemikiran sendiri, sumber informasi itu sendiri bisa digunakan dari perseorangan sebagai bahan perbandingan dalam penulisan ataupun acuan penulisan, sumber informasi itu sendiri dapat berasal dari sebuah kajian ilmiah ataupun sebuah seminar namun yang penting dan harus diperhatiakan adalah informasi tersebut memiliki konfirmasi terhadap badan ataupun pihak terkait demi tercapainya sebuah keilmiahan sebuah artikel. Sumber informasipun dapat berasal dari beberapa sumber entah sumber yang di konfirmasi secara langsung ataupun sumber informasi yang didapatkan dari sumber lain namun yang paling penting adalah sumber informasi tersebut adalah berasal dari sumber yang terpercaya agar tidak menyimpang dari keilmiahan yang merupakan tujuan penulisan artikel dalam jurnal ini.
F.      Konsep Artikel Dalam Jurnal
Dalam penulisan artikel dalam jurnal ini nampaknya penting dalam memperhatikan artikel dari jurnal itu sendiri ada beberapa konsep yang ditawarkan dalam penyajian artikel atau ulasan jurnal ini sendiri berikut adalah beberapa ulasan dalam artikel serta penyajian artikel:
a.      Eksplorasi dan Eksploitasi
Dalam ulasan artikel yang terkait dengan sumber daya alam ini nantinya terdapat beberapa ulasan dan pemaparan tentang beberapa eksploitasi lingkungan yang ada di daerah dimana jurnal ini akan didistribusikan serta isi dari artikel ini nantinya terdapat beberapa penjabaran secara ilmiah tentang AMDAL (Analisis Masalah Dampak Lingkungan) dari eksploitasi tersebut. Ulasan ataupun artikel ini sendiri nantinya akan memberikan pemaparan secara ilmiah dan sesuai dengan kebutuhan pembaca dalam menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh aktifitas pertambangan ataupun penggunaan sumber daya alam secara berlebihan oleh masyarakat ataupun perusahan pertambangan yang dimaksud.
b.      Wajah Perkotaan
Dalam ulasan artikel ini didalamnya mengandung berbagai macam permasalahan yang ditimbulkan dari kurangnya kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah perkotaan serta penanggulanganya oleh pemerintah, dalam ulasan ini sendiri nantinya akan dijabarkan secara luas tentang permasalahan yang nantinya ditimbulkan oleh permasalahan persampahan yang dimana pengolahanya kurang diperhatikan sehingga menghadirkan berbagai permasalahan dalam masyarakat.
c.       Budaya
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesinambungan nilai-nilai kearifan local maka perlu adanya sebuah artikel yang berdasarkan pada kajian ataupun praktek secara langsung dalam regenerasi atau kesinambungan kebudayaan daerah yang dipaparkan dalam sebuah artikel dengan gaya penulisan yang humanis serta memiliki nilai kebudayaan lokal.
d.     Pendidikan
Menguak kembali makna dari sebuah pendidikan sebagai dasar sebuah bangsa dan Negara mencapai sebuah tujuan bersama seperti yang termaktub dalam undang undang dasar dimana tugas sebuah Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka untuk itu dipandang perlu dalam meletakan ulasan pendidikan dalam sebuah artikel jurnal yang membahas secara ilmiah makna sebuah pendidikan bagi semua masyarakat entah masyarakat perkotaan ataupun pedesaan dan pedalaman agar tercapai kesejahtraan dalam ekonomi serta kemapanan dalam keilmuan.
e.      Ekonomi Pedesaan
Sebuah ulasan yang didalamnya memaparkan kehidupan masyarakat perkotaan dan masyarakat pinggiran serta masyarakat pedesaan dan pedalaman, memaparkan kehidupan ekonomi yang didalamnya menguak segala bentuk pekerjaan masyarakat serta kehidupan ekonomi sebagai sebuah tolak ukur pembanding masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
f.        Hutan Mangrove dan Ekosistem Laut
Memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya sebuah ekosistem kehidupan biota laut.
g.      Adventure
Penggambaran akan besarnya dan luasnya ciptaan tuhan tentang indahnya alam yang patut untuk dilestarikan dan dijaga secara turun temurun, disajikan dalam bentuk visualisasi penggambaran akan indahnya sebuah keharmonisan akan manusia dan alam serta segala seusatu yang mendasari sebuah persiapan perjalanan demi keamanan perseorangan dan tim dalam melakukan sebuah perjalanan. Serta memberikan arti serta makna dari sebuah petualangan kepada kaum muda agar nantinya tidak terjadi salah pemahaman tentang makna akan petualangan.
h.      Pariwisata Daerah
Promosi keindahan daerah secara local ataupun international disajikan dengan gaya penulisan visualisasi keindahan sebuah peninggalan sejarah ataupun petualangan alam serta keindahan sebuah pemandangan alam yang ada dalam daerah tersebut.
i.        Fotographi
Memberikan sebuah sajian secara jelas tentang dampak atau masalah yang ditimbulkan dari tidak harmonisnya hubungan antara manusia dan alam serta memberikan gambaran tentang sebuah pemandangan yang disajakin alam secara Cuma-Cuma jika adanya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup.
j.        Profil
Penggabaran secara realistis dalam sebuah karya tulis dalam jurnal yang didalamnya terdapat sebuah pemaparan akan tokoh, instansi ataupun lembaga yang berperan penting dalam factor pelestarian lingkungan.
k.      Ekonomi Organisasi (komersil)
Sebuah ruang dalam jurnal yang didalamnya terdapat beberapa produk komersil yang diperjual belikan yang didalamnya bisa terdapat profil seseorang, produk yang diperjualbelikan, program sebuah lembaga atau instansi, yang nantinya diharapkan dapat menopang perekonomian organisasi dalam pendistribusian jurnal yang nantinya dibagikan secara Cuma-Cuma kepada masyarakat kampus dan umum.
G.    Sumber Pendanaan
Dalam perealisasian gagasan ataupun ide pendirian sebuah jurnal lingkungan ini maka satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sumber dana, untuk sumber dana dalam pengolahan jurnal lingkungan ini adalah :
a.      Instantsi kampus
b.      Instansi pemerintah yang terkait
c.       Iklan
d.     Halal dan tidak mengikat
H.    Rekapitulasi anggaran
Untuk lebih memperjelas dalam penggunaan anggran serta penjelasan jumlah biaya yang diperlukan berikut adalah rekapitulasi anggaran yang diperlukan:
ESTIMASI ANGGARAN
A.   BIAYA OPRASIONAL
       Transportasi 10 orang x Rp 50.000                             Rp.   500.000;
       Distribusi Jurnal  7 kabupaten kota X 50.000             Rp.   350.000;
       Ekspedisi                                                               Rp.   200.000;
               Sub Total                                                       Rp.   1.050.000;
B.   PERCETAKAN
      Pencetakan 2000eks cetak Lux X 3000                   Rp.   6.000.000;
             
              Sub Total                                                        Rp.   6.000.000;
C.    REKAPITULASI ANGGARAN
Ø  Biaya Oprasioanal                                              Rp.   1.050.000;
Ø  Percetakan                                                        Rp.   6.000.000;
TOTAL                                                           Rp.   7.050.000;

Terbilang :
       ( tujuh juta lima puluh ribu rupuiah)
IKLAN
       Profil                                                                    Rp.   2.000.000;
       Banner                                                                  Rp.   1.500.000;
       Usaha 5 cm x 5 cm 12 item X 500.000                         Rp.   6.000.000;
       Usaha 10 cm x 10 cm 2 item X 750.000                       Rp.   1.500.000;  
       Full Halaman 1 item X 2.500.000                              Rp.   2.500.000;
       Sub Total                                                               Rp.   13.500.000;



Advokasi Lingkungan


ADVOKASI LINGKUNGAN
            Masyarakat merupakan elemen penting dalam proses keterlangsungan penyelenggaraan kebijakan negera, entah itu kebijakan yang memihak kepada masyarakat ataupun yang memihak kepada pihak lain dalam hal ini investor dan beberapa individu yang mengedepankan kepentingan kekayaan pribadi. Proses pembagian kekuasaan dan penguasaan berlebihan nampaknya menjadi permasalahan negeri ini yang tak kunjung selesai pembicaraanya, pelegalan aturan yang timpang tindih dan penegakan hukum yang hanya tajam kebawah namun tumpul keatas juga merupakan sebuah cerita manis negeri yang penuh dengan penyamun yang menyamar dengan penampilan layaknya pembaca berita televisi local maupun nasional.
            Masyarakat yang sedianya adalah penguasa tertinggi di negeri ini seakan-akan dianggap remeh dan diinjak-ijak dengan kejamnya oleh para penguasa yang tak pernah kenal belas kasih, dipandang sebelah mata dan dikebiri hak nya untuk bicara sampai pada dikekangnya kebebasan untuk mengomentari sebuah sistem bobrok yang haus akan kekuasaan. Hal ini bukan hanya terjadi pada daerah perkotaan dimana para buruh menentang hak hidup mereka, namun juga terjadi pada masyarakat pedesaan, tapi dengan cerita yang sedikit berbeda. Dimana sebuah proses penguasaan masyarakat secara terang-terangan dipraktekan oleh para investor dengan alih-alih kebijakan pemerintah yang sepertinya tidak lagi mau mengambil sedikit waktu untuk sekedar memberikan kesempatan kepada para kaum proletar dalam mengeluarkan pendapatnya.   
            Dalam penindasan ini maka sekiranya perlu ada sebuah pendidikan kesadaran baru bagi warga masyarakat tentang arti sebuah perlawanan secara jelas kepada model penindasan seperti ini, masyarakat bukan lagi waktunya untuk sekedar diam dan menonton saja saat dimana kebebasanya dicabik-cabik oleh para borjuis-borjuis baru yang mengusai tanah leluhur mereka dan dengan seanaknya menghisap kekayaan mereka lalu kemudian meninggalkan isak tangis yang dalam beserta dengan kerusakan terhadap warisan leluhur mereka yang kelak juga akan menjadi warisan kepada anak dan cucu mereka, masyarakat harus bangkit dari keterpurukan yang kian melilit dari semua sisi ini, dan masyarakat harus mau dan bisa untuk sekedar mengatakan tidak pada penindasan dan penghisapan. Kita telah merdeka dari penjajahan maka jangan lagi mau ditindas dengan dan oleh apapun itu.
            Berangkat dari kesadaran ini maka perlu adanya sebuah pemahaman secara benar terhadap proses perlawanan ini, masyarakat harus mendapatkan pendidikan tentang sebuah proses perlawanan secara benar agar nantinya tercipta sebuah budaya perlawanan terhadap setiap tindakan yang mengacam kebebasan masyarakat itu sendiri, bukan hanya itu masyarakat juga harus mendapatkan pengawalan secara berkelanjutan dari berbagai elemen ataupun organda yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan.
            Sekiranya seperti itulah penggambaran secara umum akan proses intimidasi dan penindasan kebebasan rakyat, lewat segala proses pelegalan aturan yang tidak masuk akal, kebijakan yang tidak memihak kepada masyarakat, pengelolaan sumber daya alam yang berlebihan, dan masih banyak lagi yang harusnya menjadi tugas kita sebagai generasi muda dan intelektual muda dalam proses pengawalan kebijakan tersebut.
1.      Pengertian Advokasi
Pengertian advokat secara bahasa, berasal dari bahasa latin yaitu advocare, yang berarti to defend(mempertahankan), to call to ones said (memanggil seseorang untuk mengatakan sesuatu), to vouch or to warrant (menjamin). Dalam bahasa Inggris, pengertian advokat diungkapakan dengan kata advocate, yang berarti: to defend by argument (mempertahankan dengan argumentasi), to support (mendukung), indicate or recommend publicly (menandai adanya atau merekomendasikan di depan umum).
Dalam kamus hukum, pengertian advokat diartikan sebagai pembela, seorang (ahli hukum) yang pekerjaannya mengajukan dan membela perkara di dalam atau di luar sidang pengadilan. Sedangkan menurut UU Advokat Indonesia pasal 1 ayat 1 menerangkan bahwa advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan undang-undang ini.
Pengertian advokat secara istilah, adalah seorang yang melaksanakan kegiatan advokasi yaitu suatu kegiatan atau upaya yang dilakukan seseorang atau kelompok orang untuk memfasilitasi dan memperjuangkan hak-hak, maupun kewajiban klien atau masyarakat atau kelompok berdasarkan aturan yang berlaku.
Dari penjelasan diatas maka dapat kita tarik sebuah pemahaman bahwa proses advokasi adalah sebuah usaha untuk merubah kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada masyarakat, dan hanya merugikan masyarakat itu sendiri serta membangun kekuatan masyarakat untuk membela dirinya sendiri. Proses advokasi sendiri dibagi dalam dua kategori yakni advokasi ligitasi dan advokasi non ligitasi.


Ø Advokasi Ligitasi
Advokasi ligitimasi adalah proses pendampingan yang dilakukan secara formal atau dalam  hal ini melalui proses peradilan proses advokasi ini sendiri pada umumnya dilakukan oleh seorang advokat yang memiliki lisensi dalam beracara di pengadilan atau sebut saja seorang pengacara.

Ø  Advokasi Non Ligitasi
Advokasi non ligitasi sendiri adalah kebalikan dari proses advokasi ligitasi, perbedaan yang mendasar dalam hal ini adalah dimana proses pendampingannya sendiri dapat dilakukan oleh siapa saja yang memiliki pemahaman tentang proses advokasi tersebut. Dalam proses advokasi ini ada beberapa hal yang bisa kita gunakan dalam penyelesaian permasalahan.

1.      Counter/desimilasi issue
Salah satu perlawanan dengan memutar balikan sebuah pernyataan dimana pernyataan itu sendiri dianggap tidak sesuai ataupun tidak benar
2.       Press release/ kampanya
Proses perlawanan ini sendiri dilakukan dalam dengan cara mengubah pencitraan lawan dimata public beberapa cara untuk melakukan proses ini adalah : konfrensi pers, opini dalam media massa dan tentunya proses ini sendiri harus memiliki hubungan baik dengan media massa itu sendiri
3.      Pendampingan jalanan atau aksi massa
Proses pendampingan ini sendiri memerlukan massa yang lumayan banyak, proses ini sendiri dapat dilakukan dengan jalur boikot, pemogokan dan unjuk rasa agar nantinya pihak pemerintah ingin untuk berdialog dengan massa aksi sehingga nantinya akan dilahirkan sebuah pemahaman yang dapat menguntungkan kedua pihak.

2.      Advokasi
Dalam mencapai tujuan ini ada beberapa hal yang menjadi poin penting untuk dilakukan oleh seorang advokat ataupun kelompok yang melakukan sebuah proses advokasi, diantaranya bisa disimak dalam ulasan dibawah ini.
Ø  Lingkar Inti
Penting untuk diperhatikan dalam proses advokasi adalah lingkar inti yakni dimana dalam proses advokasi ini memiliki beberapa pemain utama yang melibatkan semua aspek diantaranya advokat dan tokoh masyarakat
Ø  Pengumpulan Data
Dalam melakukan advokasi kelengkapan data merupakan hal yang sangat penting, data yang dimaksud disini haruslah sesuai dengan keadaan lapangan dan kebutuhan yang di dampingi. Data dapat bersifat kejanggalan dalam pelaksanaan kebijakan ataupun kerusakan yang dapat ditimbulkan. 
Ø  Analisis Info
Informasi memang merupakan hal yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan teknis lapangan namun setiap informasi belum tentu dapat dijadikan sebagai sebuah patokan untuk melaksanakan sebuah aksi dilapangan, maka untuk itu perlu kiranya dalam hal ini setiap advokat yang melakukan kegiatan advokasi untuk melakukan analisis info yang disampaikan atau yang diterima, analisis info ini sendiri harus dilakukan oleh orang yang memang pakar dalam hal menganilisis informasi agar nantinya ada sebuah perbandingan yang jelas mana informasi yang kiranya memiliki nilai dan dapat dipertanggung jawabkan
Ø  Diskusi/Seminar
Untuk dapat menghadirkan beberapa pemikiran baru dalam pelaksanaan pendampingan ini maka setiap proses advokasi harus juga mengikut sertakan masyarakat dan pemerintah ataupun badan yang bergerak pada bidang yang sedang diadvokasi dalam sebuah seminar atau diskusi yang terbuka, hingga nantinya dapat dengan mudah mencari dimana sebenarnya kebutuhan dari masyarakat dan apa saja yang merupakan kejanggalan dari kebijakan pemerintah dan juga kejanggalan-kejangalan dari pihak investor.
Ø  Pemilihan Isu
Dari hasil analisis info diskusi dan seminar nantinya akan dapat dihasilkan sebuah pemikiran baru dalam proses pelaksanaan pendampingan itu sendiri, namun dari semua proses tersebut harus bijak pula proses pemilihan isu. Mana isu yang dijadikan sebagai sentral dan mana yang dijadikan sebagai isu turunan. 
Ø  Pengorganisasian Masyarakat
Demi pencapaian yang sempurna maka masyarakat juga harus dilibatkan secara penuh, untuk itu masyarakat yang dilibatkan disini harus memiliki sebuah kesadaran secara mendasar, masyarakat harus memiliki sebuah pemahaman politik yang menjadikan setiap masyarakat memiliki komitmen akan sebuah tujuan pemahaman terhadap target yang ditentukan dan mengerti tentang merode gerakan yang dipraktekan
Ø  Pengemasan Isu
Setelah proses isu yang pas telah ditemukan maka sekarang adalah giliran bagaimana isu itu dikemas, proses pengemasan isu haruslah menarik. Artinya isu yang nantinya akan di jadikan sebagai isu sentral ataupun isu turunan harus bisa masuk dalam semua lini masyarakat dan juga dapat menjadi sebuah bahan pemikiran bagi para elit politik, yang nantinya isu yang dimaksud dapat selalu menjadi magnet yang menarik untuk selalu diikuti oleh masyarakat entah dalam media cetak ataupun media yang lain.
Ø  Galang Sekutu
Teman dan lawan adalah hal yang sangat sulit untuk diindentifikasi jika kita berada pada proses advokasi, dalam mempersiapkan berbagai kemungkinan yang nantinya ternjadi maka perlu kiranya jika kita harus selalu memperhitungkan siapa lawan kita, dan siapa saja yang akan menjadi teman dalam proses pendampingan, karna bisa saja seorang yang kita anggap sebagai kawan nantinya ternyata ada lawan yang sangat sulit untuk dapat kita kalahkan. Jika kita sudah mampu mengidentifikasikan lawan maka dalam pemilihan sekutu kita bisa memperhitungkan kekuatan yang dimiliki oleh lawan kita dan yang dimiliki oleh kita sendiri.
Ø  Basis Gerakan
Sama halnya dengan pembahasan tentang sekutu tadi bahwa dalam proses pendampingan pemilihan sekutu ada hal yang sangat penting maka dalam membangun basis gerakan ini kita juga harus melibatkan semua kekuatan yang kita miliki. Basis gerakan sendiri kita dapat melibatkan beberapa elemen diantaranya adalah masyarakat, mahasiswa yang bergerak dibidang pendampingan advokat hukum yang memiiki lisensi, tokoh agama dan tokoh masyarakat, pemuda, akademisi dan anlis.
Ø  Barisan Pendukung
Pengertian barisan pendukung disini adalah bentuk pertahanan terakhir yang nantinya dapat dijadikan sebagai tameng. Dalam pelaksanaan pendampingan memiliki barisan pendukung adalah agar supaya ini kita memiliki kekuatan yang tidak pernah diperhitungkan oleh pihak lawan, bisa kita umpamakan dengan dukungan dari elit politik yang sepemahaman dengan kita dalam pelaksanaan proses pendampingan.
Ø  Konsep Tandingan
Beberapa opini yang digelontorkan oleh pihak lawan di media nampaknya merupakan hal yang sangat sulit untuk bisa kita lawan dengan cara yang represif namun bukan tidak mungkin untuk dapat kita patahkan, konsep tandingan ada bagaimana kita menghadirkan sebuah pemikiran banding dimedia ataupun dalam diskusi dan seminar, pemikiran tersebut dapat berupa opini-opini yang menjurus pada permasahan yang nantinya akan hadir dilapangan seperti dampak buruk dari proses pertambangan ataupun kebun-kebun besar.
Ø  Pembalasan
Dalam penjelasan pembalasan ini bukanlah dalam hal teknis dimana masyarakat melakukan bentuk perlawanan secara terbuka, namun proses perlawanan dengan melakukan perang opini dimedia, sehingga nantinya pemahaman masyarakat luas yang mengikuti permasalan ini dapat dengan mudah mencari titik balik yang menjadi pembanding dari opini pihak lawan.
Ø  Pengaruhi Pembuat Kebijakan
Tujuan utama dari pendampingan ini adalah bagaimana nantinya akan terjadi sebuah perubahan kebijakan dari pemerintah, perubahan kebijakan yang kita harapkan akan berpihak kepada masyarakat sekitar yang menjadi korban kebijakan sebelunya. Dengan adanya perang opini dimedia dan adanya diskusi serta seminar yang diadakan oleh pihak pendamping dan masyarakat maka diharapkan nantinya dari dialog ini dapat dengan mudah pemerintah memahami keinginan warga, hal ini sekiranya dapat memberikan beberapa perhitungan akan kebijakan yang dilahirkan oleh pemerintah terhadap pelaksanaan sebuah eksplorasi dan eksploitasi pihak investor.
Ø  Pengaruhi Pendapat Umum
Bukan hanya pemerintah yang menjadi objek untuk proses agitasi sehingga nantinya kebijakan dapat berubah, namun pemikiran masyarakat umum dapat tertarik dan nantinya timbul keprihatinan secara kolektif dari masyarakat luas. Proses agitasi ini sendiri dapat kita lakukan dengan menghadirkan beberapa ulasan dalam media yang membahas tentang dampak yang ditimbulkan oleh proses pertambangan dan sejenisnya dengan menghadirkan komentar beberapa orang ahli.
Ø  Tekanan
Dalam proses pendampingan kita harus selalu melakukan serangan secara teratur, serangan-serangan tersebut dapat kita buat dalam sebuah bentuk perencanaan secara terjadwal lewat orasi ilmiah, aksi massa secara teratur dan opini media secara terus menerus dengan tujuan agar supaya pihak lawan akan lebih tersudut.
Ø  Lobi-lobi, Negosiasi, dan Kolaborasi
Seorang advokat yang melakukan proses pendampingan harus juga memiliki keahlian yang dalam hal komunikasi, baik komunikasi secara terbuka dengan masyarakat yang didampingi ataupun dengan pihak yang menjadi lawan ataupun dengan pihak pemerintah, komunikasi ini sendiri dapat digunakan dalam hal mencari siapa saja pihak yang bisa dijadikan sekutu ataupun yang nantinya adalah lawan, komunikasi yang dilakukan dapat bersifat lobi untuk mendapatkan perhatian dan bantuan serta persamaan pemahaman, negosiasi jika nanti pendampingan mengalami jalan buntu, dan kolaborasi dengan beberapa pihak yang menjadi sekutu.
Ø  Kampanye Press
Proses perlawanan ini juga dilakukan dengan cara mengubah pencitraan lawan dimata public beberapa cara untuk melakukan proses ini adalah : konfrensi pers, opini dalam media massa dan tentunya proses ini sendiri harus memiliki hubungan baik dengan media massa itu sendiri yang nantinya akan memuat tulisan tentang proses pendampingan tersebut dan dapat memaparkan apa saja yang menjadi kekhawatiran secara akurat terbuka dan tanpa campur tangan pihak lain, press yang sedianya juga merupakan bentuk perpanjangan tangan untuk informasi dalam hal ini juga penting untuk diperhatikan media seperti apa yang menaunginya agar nantinya semua informasi yang keluar akan selalu seimbang dengan kebutuhan pendampingan.
Ø  Aksi Massa
Proses terakhir dari semua rangkaian pendampingan ini adalah adanya sebuah massa yang menjadi basis gerakan dan kesulurahannya merupakan orang-orang yang paham atas permasalahan, aksi massa ini sendiri memiliki tujuan yang pada intinya adalah agar supaya nanti terjadi perubahan kebijakan, proses aksi massa ini sendiri dapat berupa pemogokan untuk karyawan ataupun aksi boikot akses utama perusahaan.

            Seluruh penjelasan diatas adalah semua upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang nantinya dapat dinikmati bukan hanya segelintir orang ataupun beberapa orang yang hanya ingin untuk memperkaya diri, namun dari semua penjelasan diatas ada hal penting yang harus juga diperhatikan agar nantinya pencapain yang dijadikan tujuan bersama dapat lebih mudah untuk didapat, berikut adalah beberapa komponen-komponen penting yang harus juga diperhatikan.

1.      Pakar Dalam Analisis
Hadirnya seorang ahli dalam analisis permasalahan lingkungan ataupun yang ahli dalam analisis informasi dan massa adalah hal utama yang tidak bisa dipandang remeh karena segala sesuatu yang nantinya akan dicapai harus berdasarkan data yang akurat, dan informasi yang tidak timpang tindih.
2.      Akademisi
Untuk lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat akan daya rusak sebuah perusahaan pertambangan yang melakukan eksplorasi ataupun eksploitasi adalah hadirnya seorang akademisi yang memang ahli dalam permasalahan lingkungan ataupun pembangunan yang tidak memenuhi standar analisis masalah dan dampak lingkungan dari hadirnya perusahaan tersebut.
3.      Pencitraan Media
Media adalah sebuah senjata yang sangat ampuh sampai hari ini, karena siapa yang menguasai media maka dia bisa menguasai dunia, maka tidak salah bila seharusnya kita juga memperhatikan pemberitaan dari pihak media, apakah media tersebut menginformasikan informasi yang sesuai dengan keadaan dilapangan ataukah tidak. Media juga harus selalu dikontrol kehadiranya karna jangan sampai terjadi kebocoran informasi penting dan rahasia dari media itu sendiri.
4.      Tokoh Agama
Masyarakat yang rasanya kurang peduli dengan perlawanan ini jangan pernah kita berfikir mereka adalah lawan, namun cara yang paling efektif untuk membius pemahaman sempit masyarakat ini adalah dengan melakukan pendekataan secara rohani, karna ada beberapa masyarakat rural yang kurang peduli dengan kondisi sosial namun dengan ceramah-ceramah agama yang memberikan terapi rahani maka sekiranya dapat dengan mudah mengubah cara pandangnya tentang bentuk perlawanan ini.

3.      Aksi
Bukan hal yang tabu lagi jika dalam masyarakat saat ini gerakan massa yang besar dapat mengubah kebijakan dan pandangan dari pemerintah, karna ternyata gerakan massa yang besar nantinya akan melahirkan berbagai pertimbangan tersendiri bagi pemerintah dan selalu menjadi momok yang menakutkan bagi para investor yang ingin menggali kekayaan negeri ini.
Bukan hanya sekali atau dua kali negeri ini melakukan bentuk protes dengan gerakan parlemen jalanan, panjang perjanan sejarah Indonesia yang telah menceritakan gerakan jalanan yang ternyata mampu mengubah kebijakan negeri ini, begitu pula reangkaian dari proses advokasi atau pendampingan ini, pendampingan ini adalah sebuah proses panjang untuk melahirkan sebuah kebijakan baru yang bukan hanya menguntungkan beberapa orang ataupun pihak investor.
Aksi massa yang terkoordinir dengan baik dan memiliki pemahaman mendasar akan sebuah aksi jalanan pastinya dapat menghadirkan sebuah tantangan yang lumayan besar dari pihak investor ataupun pemerintah sebagai pengambil kebijakan, bagaimana tidak jika aksi yang konsisten untuk tujuan yang sama dan dengan prangkat aksi yang lengkap pastinya bukan merupakan hal yang tidak mungkin sebuah kebijakan itu dapat berubah dengan dorongan yang keras dan ketangguhan massa yang siap akan segala apapun yang akan terjadi.
Berikut adalah beberapa komponen pelengkap dalam pelaksanaan aksi massa yang patut untuk diperhatikan dalam pelaksanaanya karna nantinya dimana saat massa aksi tidak memiliki perlengkapan secara sempurna maka kemungkinan massa pecah dan masuknya penyusup adalah sangat mungkin dan hal ini dapat merusak perjuangan akan perubahan kebijakan tersebut gagal.
·         Korlap
Bertugas sebagai pimpinan aksi dan mengontrol semua massa aksi agar berada dalam garis yang disepakati dan tujuan pelaksanaan aksi. Koorlap juga adalah elemen penting aksi yang harus memahami bentuk atau isu yang dibawah oleh massa aksi, agar supaya nantinya tidak terjadi penyimpangan isu yang merupakan tujuan aksi dalam orasi. Jika massa aksi lebih dari 500 orang maka istilah korlap (coordinator lapangan) dapat diganti menjadi Jenlap (jendral lapangan)
·         Wakorlap
Tugas utamanya sama dengan coordinator lapangan namun wakil coordinator lapangan ini ada hanya sebagai penyamar siapa sebenarnya yang menjadi korlap, hal yang paling penting juga untuk diperharikan adalah agar supaya nama jelas koorlap adalah merupakan rahasia semua massa aksi, menggingat korlap adalah pimpinan tertinggi dari parlemen jalanan. Jika pimpinan telah tertangkap maka kemungkinan besar massa aksi akan buyar dengan tujuan.
·         Kronolog
Kronolog adalah orang yang paling bertanggung jawab dari semua rangkaian perjalan aksi, kronolog bertugas untuk mencatat kejadian-kejadian penting dalam aksi, waktu-waktu penting dalam aksi. Hal ini harus sangat diperhatikan karna dimana saat terjadi gesekan dilapangan kronologlah orang yang nantinya dapat memberikan penjelesan secara jelas perjalanan, kejadian, dan waktu tepat gesekan itu terjadi.
·         Sweeper
Dalam perjalan massa aksi sweeper bertugas ganda. Sweeper dapat menjadi sebagai mata-mata dan juga sebagai penunjuk arah, memetakan lokasi-lokasi penting dari titik aksi, sehingga nantinya jika terjadi gesekan dalam aksi sweeperlah orang yang paling bertanggung jawab untuk dapat membarikan gambaran jalur mana yang merupakan jalan paling aman untuk dijadikan jalur pelarian saat terjadi bentrokan.
·         Humas
Dalam aksi massa sedianya ada seorang humas yang bertugas untuk memberikan informasi kepada media, tugas humas ada memberikan gambaran massa dan tujuan pelaksanaan aksi, humas sendiri adalah orang yang memang paham dengan gerakan yang dilaksanakan karna nantinya informasi yang diberikan oleh humas adalah informasi yang akan diterbitkan oleh pihak media.
·         Destroyer
Keberadaan destroyer adalah hal yang sangat penting, destroyer adalah garis depan dari pelaksanaan aksi, destroyer aksi yang memang ditargetkan bentrok haruslah mereka yang memang bisa diandalkan dalam hal keamanaan namun kalau hanya menargetkan  dialog maka sekiranya destroyer dapat ditaktisi dengan kaum perempuan, tujuanya agar supaya kemugkinan bentrokan dapat lebih diperkecil
·         Simpul Massa
Kegunaan dari simpul-simpul massa adalah sebagai penghubung satu simpul dengan simpul lainya dan dilaporkan kepada korlap, simpul massa bertugas sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap massa aksi yang dibawahinya.
·         Orator
Elemen yang tidak kalah penting adalah orator. Orator adalah orang yang memberikan sebuah orasi ilmiah secara lugas dan jelas lewat pengeras suara, orator juga bertugas untuk memberikan sebuah penjelasan secara jelas tentang tujuan aksi, namun yang patut diperhatikan adalah orator yang melakukan orasi ilmiah haruslah orang yang memang paman dengan permasalahan agar supaya tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi yang diorasikan, dan tetap berada pada isu yang disepakati.
            Sekian mungkin penjelasan saya tentang tata cara dalam melakukan sebuah kegiatan advokasi dan aksi, semoga hal ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam tulisan ini mungkin belum terlalu sempurna namun ada hal yang dapat kita petik dari penjelasan yang membosankan ini, yaitu kita dapat berusaha untuk dapat membantu sesame saudara kita yang mungkin sedang digusur rumahnya, dirampas hak hidupnya, ditindas kehidupanya, dihisap kekayaan alamnya dan dirampas tanahnya.
           
Ingat kawan perjuangan sebenarnya adalah bagaimana kita melakukan perjuangan itu bukan apa yang menjadi tujuan perjuan itu.
Selamat berjuang lestari alamku